Adab Membaca Al Qur’an
Membaca dan mendengarkan bacaan al-Quran memiliki adab-adab yang harus diperhatikan oleh setiap muslim. Mengapa harus memperhatikan adab membaca al-Quran ketika sedang membaca al-Quran? Karena, al-Quran tidaklah memberi manfaat dan mendatangkan rida Allah kecuali jika seorang muslim dalam membaca atau mendengar bacaan al-Quran memperhatikan adab-adabnya.
Membaca al-Quran sendiri memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah Allah subhanahu wata’ala mengganjar seseorang yang membaca al-Quran setiap huruf yang ia baca dengan pahala yang besar.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
“Barang siapa yang membaca satu huruf dalam al-Quran, maka baginya satu kebaikan. Tiap satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidak mengatakan ‘alim lam mim’ satu huruf, tapi alim satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi No. 2910. At-Tirmidzi berkata bahwa hadits ini hasan shahih gharib)
Adab-adab dalam membaca al-Quran dibagi dua; adab-adab yang berkaitan dengan hati dan adab-adab yang berkaitan dengan anggota badan.
Berikut ini lima adab membaca al-Quran yang berkaitan dengan hati.
Adab Membaca Al-Quran yang Berkaitan dengan Hati
Pertama: ikhlas karena Allah semata
Membaca al-Quran merupakan salah satu bentuk ibadah. Sedangkan ibadah tidak akan diterima, kecuali jika dikerjakan dengan ikhlas. Ikhlas adalah fondasinya suatu ibadah.
Allah subhanahu wata’ala berfirman,
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ
“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama.” (QS. Al-Bayyinah: 5)
Orang yang ikhlas hanya menjadikan rida Allah sebagai satu-satunya tujuan ia beramal. Bukan karena tujuan yang bersifat duniawi semisal mendapat pujian dan penilaian baik manusia.